Agama sering dijadikan kambing-hitam atas terjadinya kekacauan dan konflik di dunia ini. Walaupun kemajuan telah tercapai di berbagai bidang kehidupan, namun permusuhan yang berbau keagamaan masih terjadi di berbagai belahan dunia. Dalam hal ini perlu ditekankan bahwa agama bukanlah akar penyebab dari kondisi itu. Pertikaian dan kebencian fanatis tersebut diakibatkan oleh karena sepak-terjang sang ego dibiarkan secara tak terkendali. Agama justru berusaha menghancurkan kecenderungan negatif seperti itu. Oleh karenanya, seharusnyalah kita mendukungnya dan bukannya malah menyalahkannya. Yang harus disalahkan adalah sikap berpikiran sempit yang dimiliki oleh mereka yang tidak setuju denganmu ataupun mereka yang memiliki pandangan berlawanan terhadap kekuatan misterius yang mengerakkan alam semesta ini (Tuhan). Apabila orang-orang masih belum sadar bahwa seluruh umat manusia adalah bagaikan satu keluarga besar yang terjalin dalam satu Unity, maka selama itu pula mereka masih bergelut dalam kegelapan dan alergi/takut terhadap pihak-pihak lain yang tidak sejalan dengan idealisme mereka. Satu-satunya jalan keluarnya adalah melalui pemupukan cinta-kasih guna meyakinkan kebenaran bahwa hanya ada satu kasta, yaitu kasta kemanusiaan dan hanya ada satu agama, yaitu agama cinta-kasih. Oleh karena tidak ada satupun agama yang mendukung tindak kekerasan maupun menjauhi cinta-kasih, maka sungguh salah bila kita menuding agama sebagai biang-kerok dari kekacauan tersebut.
-Divine Discourse, October 1, 1976.
No comments:
Post a Comment