Saturday, August 30, 2008

Sai Inspires 30th August 2008 (Is religion responsible of all the conflict in the world today?)

Religion is being condemned as the root of chaos and conflict. In spite of great progress in many other areas of life, religious animosity is aflame even today in many parts of the world. It has to be emphasised that religion is not the root cause of this state of affairs. The factional fights and fanatic hatred are due to the unruly ego that is given free play. Religion strives to destroy just this vicious tendency. So it has to be supported, not condemned. What has to be condemned is the narrow, perverted attitude of hating those who do not agree with you or who hold different opinions of the mysterious force that animates the universe. When people are blind to the truth that the human family is one indivisible Unity, they grope in the dark and are afraid of strange touch. The cultivation of love, alone, can convince man of this truth that there is only one caste - the caste of Humanity, and only one religion - the religion of Love. Since no religion upholds violence or despises love, it is wrong to ascribe the chaos to religion.

Agama sering dijadikan kambing-hitam atas terjadinya kekacauan dan konflik di dunia ini. Walaupun kemajuan telah tercapai di berbagai bidang kehidupan, namun permusuhan yang berbau keagamaan masih terjadi di berbagai belahan dunia. Dalam hal ini perlu ditekankan bahwa agama bukanlah akar penyebab dari kondisi itu. Pertikaian dan kebencian fanatis tersebut diakibatkan oleh karena sepak-terjang sang ego dibiarkan secara tak terkendali. Agama justru berusaha menghancurkan kecenderungan negatif seperti itu. Oleh karenanya, seharusnyalah kita mendukungnya dan bukannya malah menyalahkannya. Yang harus disalahkan adalah sikap berpikiran sempit yang dimiliki oleh mereka yang tidak setuju denganmu ataupun mereka yang memiliki pandangan berlawanan terhadap kekuatan misterius yang mengerakkan alam semesta ini (Tuhan). Apabila orang-orang masih belum sadar bahwa seluruh umat manusia adalah bagaikan satu keluarga besar yang terjalin dalam satu Unity, maka selama itu pula mereka masih bergelut dalam kegelapan dan alergi/takut terhadap pihak-pihak lain yang tidak sejalan dengan idealisme mereka. Satu-satunya jalan keluarnya adalah melalui pemupukan cinta-kasih guna meyakinkan kebenaran bahwa hanya ada satu kasta, yaitu kasta kemanusiaan dan hanya ada satu agama, yaitu agama cinta-kasih. Oleh karena tidak ada satupun agama yang mendukung tindak kekerasan maupun menjauhi cinta-kasih, maka sungguh salah bila kita menuding agama sebagai biang-kerok dari kekacauan tersebut.

-Divine Discourse, October 1, 1976.

No comments: