Wednesday, May 13, 2009

Sai Inspires 13th May 2009


Divinity is deep in the core of the consciousness of everyone. We do not keep gold, jewels and valuables in the verandahs and the quadrangles of our homes; we keep only pots and baskets there. We place our jewels in an iron safe or secure enclosure, in an inner room, away from public gaze. The body is liable to fall, rot and get burnt. When one ages, we say that one is nearing their end faster and faster. In the box called 'body' is the treasure'Atma'. The sea keeps its valuable pearls deep down, close to the bed. It scatters cheap shells on the shore, where people can pick them. So, to get the treasure from the body, that is, to perceive the Atma, your inquiry must turn inward.  

Sifat Ketuhanan bersemayam jauh di dalam pusat kesadaran setiap orang. Kita tidak mungkin menaruh emas, perhiasan dan barang-barang berharga semacamnya di beranda atau halaman rumah; yang kita taruh di sana hanyalah pot bunga dan wadah keranjang. Kita menyimpan perhiasan kita di dalam brankas besi atau tempat pengaman yang lain, di dalam suatu ruangan, jauh dari pandangan orang. Badan ini akan pasti pernah jatuh, menjadi semakin tua dan terbakar. Ketika seseorang menjadi semakin tua, kita katakan bahwa orang tersebut semakin mendekati akhir dengan cepat dan semakin cepat. Di dalam bungkus bernama ‘badan’ terdapatlah harta karun yang disebut ‘Atma’. Sang samudera menjaga mutiara jauh di dalam lautan, dekat dengan dasarnya. Lautan menebarkan kerang-kerang murahan di pantai, dimana orang-orang bisa mengambilnya dengan mudah. Jadi, untuk memperoleh harta karun dari badan kita, yaitu untuk melihat dan memahami Atma, pencarianmu harus diarahkan ke dalam diri sendiri. 

- Divine Discourse, 28 April 1975

No comments: