"The Divine is Full. The Creation is Full, as it came from the Divine. When Full is taken away from the Full, Full remains." How is this quote from the scripture true? You go to the market to buy one unit of Jaggery (Sugar). The shopkeeper brings from his store a big lump and slices off a portion, weighs it, and gives to you a piece, in return for a price. You go home and make a sweet drink using the jaggery. The drink is sweet, the jaggery at home and the mother lump in the store, are all equally sweet. Fullness is the quality of divine. It is found in all parts - whole or in the divided units. Quantity is not the criterion - Quality is! Do not consider the world as anything less than God. Divinity/Fullness is the nature of the Supreme, and cannot be diminished in the process of creation.
“Tuhan adalah Sempurna. CiptaanNya adalah Sempurna, karena ia berasal dari Tuhan. Ketika sebagian Kesempurnaan diambil dari Sang Sempurna, Ia akan tetap Sempurna. “ Bagaimanakah makna kebenaran petikan ayat dari kitab suci ini? Engkau pergi ke pasar untuk membeli sepotong gula batu. Penjaga toko mengambil dari tokonya sepotong gula batu yang besar dan kemudian membelahnya sedikit menjadi satu bagian kecil, menimbangnya, dan memberikannya kepadamu setelah engkau membayarnya. Engkau pulang ke rumah dan membuat minuman manis dari potongan gula batu tersebut. Minuman buatanmu rasanya manis, potongan gula batu di rumah dan induk potongan yang ada di toko, semua sama manisnya. Kesempurnaan adalah sifat dari Ketuhanan. Kesempurnaan itu akan ditemui dalam setiap bagian – baik itu bagian induknya atau potongan-potongan kecilnya. Kuantitas bukanlah patokan – namun Kualitaslah yang menjadi patokan! Jangan memandang dunia sebagai sesuatu yang tidak sesempurna Tuhan. Ketuhanan/Kesempurn aan adalah sifat dasar dari Tuhan Yang Maha Sempurna, dan tidak akan berkurang dalam proses penciptaan.
- Divine Discourse, July 23, 1975
No comments:
Post a Comment