Monday, January 14, 2008

Sai Inspires - 13th January 2008 (Why should we spend time in worship and remembrance?)



Worship is just a means of educating the emotions. Human impulses and emotions have to be guided and controlled. Just as the raging waters of a river have to be curbed by bunds, halted by dams, tamed by canals and led quietly to the ocean, which can swallow all floods without a trace, so too the age long instincts of man have to be trained and transmuted by contact with higher ideals and powers. When the fruit is ripe, it will fall off the branch of its own accord. Similarly, when vairaagya (renunciation) saturates your heart, you lose contact with the world and slip into the lap of the Lord.

Worship (ibadah) adalah salah-satu cara untuk mendidik (baca: mengontrol) emosi. Dorongan impuls serta emosi manusia haruslah diarahkan dan dikendalikan. Seperti halnya arus sungai yang deras dibendung, diarahkan serta dijinakkan melalui beberapa kanal agar dapat disalurkan secara aman ke samudera/lautan. Demikian pula halnya berkenaan dengan instinct manusia – yang telah terbentuk sejak berbagai kehidupan yang lampau – harus dilatih dan dirubah melalui serangkaian kontak/hubungan dengan kekuatan adi-daya (Tuhan). Ketika buah sudah matang, maka ia akan jatuh dengan sendirinya dari cabang pohonnya. Dengan analogi yang sama, ketika vairaagya (renunciation/semangat pelepasan) telah mengisi penuh hatimu, maka engkau akan terlepas dari keterikatan duniawi dan bersatu dalam pangkuan Ilahi.

- Divine Discourse, October 26, 1961.

No comments: