
All activities of  man must result in cleansing his chittha - the levels of  awareness. When these are done as offerings to God, they advance this cleansing  process a great deal. The way a person works, he/she shapes their own destiny.  Work is sublimated into worship which fructifies into wisdom. The flower is Work  (karma),  the emerging fruit is Worship (bhakthi) and  the ripe sweet fruit is Wisdom (jnaana). It is one continuous  and spontaneous process, this spiritual fulfillment of the spiritual  aspirant.  They are like childhood, youth and old age, each  imperceptibly growing into the succeeding stage.
Semua  bentuk kegiatan/aktivitas yang dilakukan oleh manusia haruslah membuahkan  pembersihan chittha – tingkat-tingkat kesadarannya. Ketika semua bentuk tindakan  dilakukan sebagai persembahan kepada Tuhan, maka manusia akan mengalami kemajuan  dalam proses pembersihan dirinya. Cara kerja seseorang akan membentuk  takdir/nasibnya. Pekerjaan yang dilakukan sebagai salah-satu bentuk ibadah akan  membuahkan kebijaksanaan. Dalam hal ini, dapat dilakukan perumpamaan sebagai  berikut, yaitu bunga sebagai Work (pekerjaan/tugas/karma), buah yang muncul  keluar adalah Worship (bhakthi/ibadah), sedangkan buah yang sudah matang/manis  sebagai Wisdom (jnaana/kebijaksanaan). Keseluruhan proses itu berlangsung secara  kontinu dan spontan, dan ia merupakan spiritual fulfillment  (keberhasilan/pencapaian spiritual) dari masing-masing aspiran spiritual.  Ibaratnya seperti masa kanak-kanak, dewasa dan usia tua, masing-masing tahapan  itu tumbuh berkembang terus secara tanpa disadari.
- Divine  Discourse, November 21, 1981.
 
 
No comments:
Post a Comment