Proses pembelajaran yang sejati adalah bagaikan kamera X-ray, yang berhasil merekam detil yang jelas & akurat dari bagian dalam (tubuh). Seyogyanya batin/pikiran kita juga seperti X-ray dengan cinta-kasih sebagai film-nya, agar mind tersebut dapat dimanfaatkan untuk merekam keseluruhan personalitas kita dengan kejelasan & keakuratan yang total. Sebuah mesin X-ray yang tidak dilengkapi dengan film sama sekali tak ada gunanya. Cinta-kasih tak mengalami perubahan oleh waktu, ia bersifat kontinu dan abadi. Namun walaupun begitu, cinta-kasih manusia dewasa sekarang ini bersifat transien yang bisa kadaluarsa kapan saja. Cinta-kasih seperti ini sama sekali tidak dapat diartikan sebagai cinta-kasih yang sebenarnya. Cinta-kasih sejati tahan terhadap ujian dan cobaan serta sanggup melewati setiap bentuk keadaan. Dalam kondisi bagaimanapun juga sulitnya, janganlah kita melupakan Tuhan. Cinta-kasih kita terhadap-Nya harus sanggup bertahan. Kita harus sanggup bertahan di tengah-tengah pasang-surung kehidupan. Cinta-kasih kita tidak boleh berubah ataupun sirna di tengah tiupan angin yang lewat.
- Summer Showers, 1996.
No comments:
Post a Comment