Ucapan sangat mudah sekali diutarakan, tetapi ia mengandung makna/nilai yang sangat tinggi. Ucapan kita bisa memuji dan bisa juga menghina sesama manusia. Dengan mendengarkan suatu wacana, seseorang yang mengalami keterbelakangan akan bisa bangkit dan menjadi seseorang yang terhormat atau sebaliknya. Ucapan kita bisa memberikan inspirasi dan bisa juga menanamkan rasa putus-asa. Oleh sebab itu, engkau perlu memastikan bahwa ucapanmu santun dan benar, tidak mengucapkan yang tidak benar atau sekedar enak didengar saja. Engkau harus berupaya untuk memiliki ucapan-ucapan yang tidak ternoda oleh tipu-muslihat, pastikanlah agar anggota-anggota badanmu tidk tersentuh oleh kekejaman, tanganmu terbebaskan dari kekejian serta pikiran yang tidak dinodai oleh perasaan ingin membalas-dendam. Agitasi emosional, fanatisme dan kemarahan haruslah dapat engkau kendalikan, sebab mereka akan membawamu menuju malapetaka apabila dibiarkan secara liar (tidak terkendali).... Sadarilah setiap ucapan yang akan engkau ucapkan maupun dengar, sebab ucapan-ucapan itu akan meninggalkan impresi di dalam kesadaran kita serta mencetuskan reaksi-reaksi yang mungkin berimplikasi negatif terhadapmu. Itulah sebabnya pergaulan dengan mereka yang saleh dan Tuhan (Sathsang) sangatlah diperlukan.
- Divine Discourse, May 20, 1982.
No comments:
Post a Comment