Ketika engkau memberi makan hewan lembu dengan fermented gruel (sejenis bubur - makanan hewan) agar ia menghasilkan lebih banyak susu, maka susu yang dihasilkan olehnya akan menebar aroma yang kurang sedap. Nah, demikian pula, ketika manusia melibatkan dirinya terlalu banyak dalam hal-hal keduniawian, maka perilaku dan karakternya juga menjadi kurang menyenangkan. Sungguh tragis melihat runtuhnya (martabat) 'anak-anak Tuhan' (manusia) ini, yang berjuang dalam keputus-asaan. Seandainya setiap orang melakukan evaluasi terhadap pertanyaan berikut ini: Apa kualifikasi-ku? Apa kedudukan-ku? Maka segera mereka akan menyadari hal-ihwal yang menyebabkan kejatuhannya. Apakah seekor harimau yang lapar akan memakan popcorn atau kacang monyet? Tidak bukan!? Untuk itu, engkau harus mempunyai ancang-ancang terhadap tujuan yang lebih tinggi yang memang merupakan jatahmu. Bagaimanalah mungkin seekor burung parrot (kakak-tua) menikmati manisnya buah mangga jikalau buah yang sedang dipatoknya itu adalah buah pohon kapas? Pastikanlah usaha-usaha yang engkau lakukan memang sejalan dengan tujuan utamamu. Entah seberapapun panjangnya & beratnya perjuangan dan perjalananmu, yang terpenting adalah engkau tidak boleh lengah & mengendurkan upayamu sama sekali.
- Divine Discourse, September 7, 1966.
No comments:
Post a Comment