Thursday, May 15, 2008

Sai Inspires 15th May 2008 ( What is our goal and how should we progress towards it?)

When you feed the cow with fermented gruel so that it may yield more milk, the milk emits an unpleasant smell. When people engross themselves too much with the trifles of the world, their conduct and character become unpleasant. It is indeed tragic to witness the downfall of the 'child of immortality' (man), struggling in despair and distress. If only every one examines these: What are my qualifications? What is my position? They can soon realize their downfall. Will a tiger, however hungry, eat popcorn or monkey nuts? Aim at the goal which your lineage entitles you; how can the parrot taste the sweetness of the mango if it pecks at the fruit of the cotton-tree? Let your effort be in-keeping with the dignity of the goal. Never slacken effort, whatever the obstacle, however long the journey.

Ketika engkau memberi makan hewan lembu dengan fermented gruel (sejenis bubur - makanan hewan) agar ia menghasilkan lebih banyak susu, maka susu yang dihasilkan olehnya akan menebar aroma yang kurang sedap. Nah, demikian pula, ketika manusia melibatkan dirinya terlalu banyak dalam hal-hal keduniawian, maka perilaku dan karakternya juga menjadi kurang menyenangkan. Sungguh tragis melihat runtuhnya (martabat) 'anak-anak Tuhan' (manusia) ini, yang berjuang dalam keputus-asaan. Seandainya setiap orang melakukan evaluasi terhadap pertanyaan berikut ini: Apa kualifikasi-ku? Apa kedudukan-ku? Maka segera mereka akan menyadari hal-ihwal yang menyebabkan kejatuhannya. Apakah seekor harimau yang lapar akan memakan popcorn atau kacang monyet? Tidak bukan!? Untuk itu, engkau harus mempunyai ancang-ancang terhadap tujuan yang lebih tinggi yang memang merupakan jatahmu. Bagaimanalah mungkin seekor burung parrot (kakak-tua) menikmati manisnya buah mangga jikalau buah yang sedang dipatoknya itu adalah buah pohon kapas? Pastikanlah usaha-usaha yang engkau lakukan memang sejalan dengan tujuan utamamu. Entah seberapapun panjangnya & beratnya perjuangan dan perjalananmu, yang terpenting adalah engkau tidak boleh lengah & mengendurkan upayamu sama sekali.

- Divine Discourse, September 7, 1966.

No comments: