Disiplin spiritual menjadi penentu jenis karakter seseorang. Karakter akan menentukan destiny (nasib) - apakah baik maupun buruk. Karakter terbentuk melalui praktek-praktek kebajikan yang dilakukan secara kontinu. Tindakan kebajikan itu tergantung pada pola pikiran dan niat seseorang. Ketika suatu bentuk pikiran terlintas di benakmu, maka engkau harus menilai apakah jenis pikiran itu baik atau buruk, apakah tindakan yang dipicu oleh pikiran itu bakal menghasilkan manfaat positif bagi masyarakat atau tidak. Tindakan-tindakan kita hendaknya selalu didasari oleh pertimbangan-pertimbangan seperti ini. Sungguh salah bila kita menyalahkan orang lain atas ketidak-beruntungan yang sedang kita alami. Pikiran dan tindakan kita sendirilah yang bertanggung-jawab atas penderitaan itu. Jikalau engkau senantiasa memelihara pikiran yang murni dan melakukan semua tindakan dengan keyakinan yang kokoh terhadap Tuhan, maka tentu rahmat Ilahi tidak akan jauh darimu.
- Divine Discourse, July 21, 1986.
No comments:
Post a Comment