Landasan bagi kehidupan spiritual dan berke-Tuhan-an adalah spirit yang ada di dalam diri kita masing-masing, yaitu Sang Aathman (jiwa Ilahiah). Badan jasmani ini adalah rumah bagi atma. Kehidupan bermasyarakat juga hendaknya mengikuti landasan spiritual ini. Namun yang disayangkan adalah bahwa manusia justru melandasi kehidupannya dengan kepercayaan bahwa badan jasmani sebagai satu-satunya yang real. Untuk menyingkirkan pandangan salah ini, maka oleh sebab itu manusia diberikan pelajaran tentang spirit. Manusia harus menyadari bahwa baik individu maupun masyarakat - kedua-duanya adalah manifestasi kehendak Ilahi dan bahwa Divine menyelimuti seluruh alam semesta. Hanya dengan mengenal kebenaran ini sajalah, maka manusia baru bisa melepaskan ego-nya dan menjalani kehidupan yang diabdikan bagi duty (tugas/kewajibannya). Janganlah membiarkan masyarakat ini dikuasai oleh individu-individu yang picik dan hanya mementingkan dirinya sendiri, melainkan jadikanlah masyarakat ini sebagai persekutuan individu-individu yang dipandu oleh-Nya.
- Divine Discourse, October 31, 1983.
No comments:
Post a Comment