Tuesday, June 17, 2008

Sai Inspires 17th June 2008 ( How to purify our mind?)

We must make an attempt to purify and ennoble the thoughts that come to our mind. When thoughts come surging to your mind, you should spend at least a few minutes enquiring whether such thoughts are good or bad, and whether they are for the good of your country, and whether they are going to be helpful or not to the community around you...If they are bad thoughts, you must immediately put them aside; and if they are good, you must make an attempt to promote them. When a thorny plant is seen, it is removed the moment it is recognized as a thorny plant; but when a good fruit tree comes up, we try to take care of it and promote its growth. In the same manner, in the field of your heart, as soon as bad ideas sprout, you must pull them out and throw them away. As the seeds grow into a big tree, man also must try to grow and become Madhava (God) ultimately. For both these paths, our own qualities have the basic responsibility. Whether in lifeless matter or in living matter, the promotion of good qualities will depend on the way in which you promote and nurture those qualities.

Kita harus melakukan daya-upaya untuk memurnikan dan meluhurkan buah-buah pikiran yang timbul di dalam batin. Apabila terdapat buah pikiran yang terlintas di dalam batinmu, maka sebaiknya engkau meluangkan waktu beberapa menit untuk menganalisa buah-buah pikiran tersebut untuk menentukan apakah pikiran tersebut terkategori sebagai pikiran bajik atau tidak, apakah pikiran tersebut akan menghasilkan kebaikan bagi negerimu atau tidak, dan apakah pikiran tersebut akan memberi manfaat bagi masyarakat di sekitarmu atau tidak..... Jikalau buah-pikiran itu terkategori sebagai yang negatif, maka engkau harus sesegera mungkin meninggalkannya; dan sebaliknya jikalau tergolong sebagai buah pikiran positif, maka engkau harus melakukan daya upaya untuk memelihara dan mendukungnya. Seperti halnya ketika engkau melihat tanaman berduri, maka engkau akan segera menyingkirkannya, sebaliknya jikalau sebuah pohon tanaman yang berbuah sedang tumbuh, maka kita akan berusaha untuk memeliharanya agar dapat tumbuh besar dan subur. Demikian pula halnya dengan hati manusia, ketika pemikiran yang negatif muncul, maka kita harus segera mencabutnya dari akar-akarnya dan membuangnya. Sebagaimana halnya benih tanaman yang akan tumbuh menjadi besar, maka demikian pula, manusia harus berusaha untuk tumbuh-besar dan akhirnya menjadi Madhava (Tuhan). Dalam hal ini, kualitas diri pribadi kita masing-masing menjadi faktor penentunya. Baik dalam obyek yang bernyawa maupun tidak, promosi kualitas-kualitas positif itu sangat tergantung pada bagaimana caranya engkau mempromosikan serta memelihara kualitas positif yang ada di dalam dirimu sendiri.

- Summer Course, 1976.

No comments: