The five elements that make this universe are: Ether/Sky, Air, Fire, Water and Earth. Of them all, the earth is the grossest of the elements, water is subtler and pervasive than earth. Fire is subtler than water and more pervasive. Air is even more subtler and Ether (Sky) is the subtlest and pervades the most. In the reverse process, when subtlety diminishes, the density increases and the pervasiveness contracts. Let us take this example: A jasmine flower is placed on a table in the room. The flower, which is gross is very small in size. But its fragrance, which is subtle, pervades the whole room. Likewise, steam which is generated from water, occupies a much larger space than the volume of water from which it is produced. Si milarly, the mind of man, because of its extreme subtlety, is capable of immense expansion. You bind yourself to Nature and the family by your attachment and desires. To withdraw yourselves from these attachments and to reduce your subjection to the external world, you have to practice control over your eyes, ears and tongue.
Alam semesta ini terbentuk oleh lima elemen dasar, yaitu: ether, udara, api, air dan tanah. Dari kelima elemen itu, tanah merupakan elemen yang paling solid (padat), dilanjutkan oleh air, api, udara dan yang paling halus adalah elemen ether. Dalam urutan sebaliknya, ketika unsur 'kehalusan' semakin berkurang, maka itu berarti densitas (kepadatan) semakin bertambah, sehingga pervasiveness (luasnya pencakupan) juga semakin mengecil. Ambillah contoh bunga jasmine (melati) yang diletakkan di atas meja di dalam suatu ruangan. Bunga jasmine dalam bentuk fisiknya cukup kecil, namun aroma wanginya (yang wujudnya lebih halus) menyebar ke segenap penjuru ruangan itu. Demikian pula, uap yang dihasilkan dari (pemanasan) air, memerlukan ruangan yang lebih besar volumenya dibandingkan air yang menghasilkannya. Analogi yang serupa dapat diterapkan dalam kaitannya dengan mind manusia; oleh karena unsur kehalusannya sedemikian tinggi, maka mind memiliki kemampuan ekspansi yang luar biasa. Engkau terikat pada nature (keadaan di sekelilingmu) dan keluarga sebagai akibat dari kemelekatan dan keinginanmu. Agar engkau dapat menarik dirimu dari kemelekatan tersebut serta mengurangi keterikatan terhadap dunia eksternal ini, maka engkau perlu melatih kontrol atas mata, telinga dan lidahmu.
-Divine Discourse, March 1988.
No comments:
Post a Comment