Man cannot derive joy merely from things that are beautiful or from individuals who are beautiful. Man derives joy from the objects he loves and not from other things. It is the love that lends beauty to the object. Hence joy is equated with beauty and the sweetness of honey. Anyone who seeks joy should not go after things of beauty. The fountain-source of joy is within himself. To bring forth that joy man should cultivate the inward vision.
Manusia tidak bisa mendapatkan joy (kesenangan/keceriaan) sekedar dari barang-barang ataupun individu yang tampak cantik. Manusia memetik joy dari obyek-obyek yang dicintainya dan bukan dari obyek lainnya. Cinta-kasih membuat obyek tersebut menjadi indah. Oleh sebab itu, joy sering dipersamakan dengan kecantikan dan rasa manisnya madu. Siapapun juga yang menginginkan joy hendaknya tidak mengejar barang-barang kecantikan (eksternal). Sumber utama joy ada di dalam diri kita masing-masing. Untuk dapat mengeluarkannya, maka kita harus memupuk inward vision (pandangan yang ditujukan ke dalam diri kita sendiri).
- Divine Discourse, June 24, 1989.
No comments:
Post a Comment