In the Divine epic of the Ramayana there is a special profound message. That message is: one must lead the life of a human being, one must seek oneness with the Divine. In every human being, all the three natures - human, divine and demonic - are present. But most people today ignore their humanness and divinity, and foster only their demonic nature. Everyone, in fact, should strive to manifest their divinity, and not display their weakness or demonic qualities. There is no use in observing Sri Rama's birthday once in a year and being satisfied with a good feast. Every moment marks the Lord's advent, because human beings are being born continually. Every human being is an incarnation of the Divine. The Divine dwells in every being. Therefore, dedicate every moment to the thoughts of God. When you do this, in due course you experience the Divine. You will be free from delusions and you will be divinised. Man is born to merge in the grace of the Divine and not to immerse himself in mundane pleasures.
Legenda Ramayana sarat dengan makna yang sangat mendalam Pesan yang tersirat dari ceritera Ramayana adalah bahwa setiap orang hendaknya menjalani kehidupan sebagaimana layaknya seorang manusia (sejati), yaitu bahwa engkau harus berupaya untuk bersatu dengan Divine. Di dalam diri setiap orang terdapat tiga aspek, yaitu aspek kemanusiaan, keilahian dan demonic (kebinatangan). Ironisnya, kebanyakan orang justru mengabaikan unsur kemanusiaan dan keilahiannya, dan mereka malah lebih suka memelihara sikap-sikap demonicnya. Seharusnya setiap orang berjuang untuk memanifestasikan divinity-nya dan bukannya malah semakin menonjolkan kelemahannya ataupun kualitas kebinatangannya. Tidak ada gunanya mengikuti perayaan ulang-tahun Rama hanya setahun sekali dan merasa puas dengan perayaan itu. Setiap momen/detik seharusnya merupakan momen untuk memperingati kedatangan Tuhan, sebab manusia mengalami kelahiran secara kontinu setiap saatnya. Setiap orang adalah inkarnasi Ilahi. Beliau berdiam di dalam diri setiap orang. Oleh sebab itu, dedikasikanlah setiap saat untuk senantiasa ingat kepada-Nya. Bila engkau mengikuti sadhana ini, maka kelak engkau akan experience Divine. Engkau akan terbebaskan dari delusi dan akhirnya mencapai divinity. Manusia terlahir untuk tujuan bersatu dalam rahmat Ilahi dan bukannya untuk terbuai dalam kenikmatan dunawi yang serba temporer.
- Divine Discourse, April 5, 1998.