Tuesday, March 31, 2009
Sai Inspires 31st March 2009
Monday, March 30, 2009
Sai Inspires 30th March 2009
To cultivate devotion to God, always endeavor to mix with good persons, engage yourselves in chanting the Names of the Lord, and be thrilled with the joy that wells up in you. Why do you waste time or even pollute it by talking ill of others? The eye, the hands, the nose, the head, the stomach, etc. each look different. Each does one special task, and has a different name and function. But they subserve the interest of one body to which they belong; they do not work at cross-purposes, do they? So too, each of you is a limb in the body called society. Do your work without a murmur, work in co-operation with all. Then the society will be healthy and happy. Love, Love alone can bind you to others and to God. God is the very embodiment of Love.
Untuk mengembangkan pengabdian kepada Tuhan, selalulah berusaha dengan keras untuk bergaul dengan orang baik, menyibukkan diri dalam pengulangan Nama Tuhan, dan tergetarkan oleh kebahagiaan yang mengalir di dalam dirimu. Mengapa engkau membuang-buang waktu atau bahkan mencemarkannya dengan membicarakan keburukan orang lain? Mata, tangan, hidung, kepata, perut, dan lain-lain masing-masing terlihat berbeda. Masing-masing menjalankan satu tugas khusus, dan memiliki nama serta kegunaan yang berbeda-beda. Namun mereka semua melayani keinginan dari satu badan dimana mereka melekat; mereka tidak bekerja secara bertolak belakang, bukan begitu? Demikian juga, masing-masing dari dirimu merupakan anggota badan dari tubuh yang bernama masyarakat. Kerjakanlah tugasmu tanpa menggerutu, bekerja samalah dengan orang lain. Maka masyarakat akan menjadi sehat dan bahagia. Kasih, hanya kasih sajalah yang dapat mengikatmu dengan orang lain dan dengan Tuhan. Tuhan adalah perwujudan Kasih itu sendiri.
- Divine Discourse, Jan 28, 1975.
Sai Inspires 29th March 2009
Saturday, March 28, 2009
Sai Inspires - 28th March 2009
The supreme message of the life of the Avatars is the uniqueness of the Love Principle. This message is all the world needs. Lord Krishna is an embodiment of love. It is strong, brilliant and unbreakable like diamond. It is extremely precious. This love can only be understood through love. If you want to secure such divine love, your love for God must be equally strong. You can cut diamond only with diamond. Likewise, Love begets Love. Hatred begets hatred, jealousy begets jealousy, Anger begets anger. If you want to foster love, you must get rid of hatred, jealousy and anger.
Pesan tertinggi kehidupan Awatara adalah keunikan dari Asas Dasar Kasih. Warta suci inilah yang dibutuhkan oleh seluruh dunia. Krishna adalah perwujudan kasih. Ia kuat, cemerlang dan tak terhancurkan bagai berlian. Ia adalah sangat berharga. Kasih ini hanya bisa dipahami melalui kasih. Jika engkau ingin mendapatkan kasih ilahi seperti itu, kasihmu kepada Tuhan haruslah sepadan kuatnya. Engkau hanya bisa memotong berlian dengan berlian. Demikian juga, kasih memberikan kasih. Kebencian menghasilkan kebencian, iri hati menghasilkan iri hati, kemarahan menurunkan kemarahan. Jika engkau ingin menumbuhkan kasih, engkau harus menghilangkan kebencian, iri hati dan kemarahan.
Friday, March 27, 2009
Sai Inspires 27th March 2009
Wherever you go, whether it is America, Japan, Germany, Pakistan or India, there is only one Sun that illuminates the entire world. If it is daytime for us now, it will be night in America. Does that mean that there is no Sun in America? No. The Sun is here, there and everywhere, illuminating the entire world. Since the Earth rotates round the Sun, it is night in America when it is day in India. Similarly, God is everywhere; He is omnipresent. He is immanent in us. We should always develop a feeling that God is with us, in us, above us and below us. One should develop such firm faith. Then, one can see Him at any place of one's choice.
Kemana pun engkau pergi, apakah itu ke Amerika, Jepang, Jerman, Pakistan atau India, hanya ada satu Matahari yang menyinari seluruh dunia. Kalau sekarang adalah siang hari bagi kita, maka saat ini adalah malam hari di Amerika. Apakah itu berarti tidak ada Matahari di Amerika? Tidak. Matahari ada di sini, di sana, di semua tempat, menyinari seluruh dunia. Karena Bumi mengitari Matahari, adalah malam hari di Amerika saat siang hari di India. Demikian juga, Tuhan ada dimana-mana; Beliau hadir dimana-mana. Beliau tetap ada di dalam diri kita. Kita harus selalu mengembangkan perasaan bahwa Tuhan selalu ada bersama kita, di dalam diri kita, di atas kita dan di bawah kita. Orang seharusnya mengembangkan keyakinan yang kokoh seperti itu. Maka, ia bisa melihat kehadiran Tuhan di setiap tempat yang ia pilih.
-Divine Discourse, Aug 6, 2008.
Sai Inspires 26th March 2009
Everything is God. It is God that protects or punishes. Do not be under the impression that someone is punishing you. It is God's will that works through that person. Whoever hurts you or causes suffering to you, always think that other person actually belongs to you. Never entertain an ill feeling against that person. The bodies and thoughts may be different, but the atmic Principle (principle of the spirit) in all is only One. Wherever you go, remember the atmic Principle. All are One, be alike to everyone.
Segalanya adalah Tuhan. Adalah Tuhan yang melindungi atau menghukum. Jangan salah sangka bahwa seseorang menghukum dirimu. Adalah kehendak Tuhan yang bekerja melalui orang tersebut. Siapa pun yang menyakitimu atau menyebabkan penderitaan padamu, selalulah berpikir bahwa orang lain sebenarnya juga termasuk dirimu. Jangan mempunyai perasaan yang tidak baik terhadap orang itu. Badan dan pikiran mungkin berlainan, namun Asas Dasar atmic (asas dasar dari jiwa) dalam semua makhluk adalah hanya Satu. Kemana pun engkau pergi, ingatlah selalu tentang Asas Dasar atmic. Semua adalah Satu, jadilah sama bagi semua orang.
-Divine Discourse, August 6, 2008.
Sai Inspires 25th March 2009
Sangat sedikit orang yang menyadari Kebenaran dan menjadikannya sebagai pedoman hidup. Hanya mereka yang menyadari jalan Kebenaran yang akan mampu mengikutinya. Ketika orang mengembangkan kemarahan atau kebencian terhadap Kebenaran, mereka menjauhkan diri mereka dari Kebenaran. Terlepas dari kasih atau kebencian mereka, kita harus tetap selalu mengasihi mereka. Sebenarnya, engkau tiada berbeda dari yang lain. Hari ini mereka mungkin terlihat berbeda, namun mungkin besok mereka mirip denganmu! Semua adalah saudara! Ketika sebuah pohon menghasilkan buah, tidak semua buah dalam satu tandan akan matang dalam waktu yang bersamaan. Demikian juga, ketika tanaman menghasilkan bunga, tidak semua bunga akan mekar pada waktu yang sama. Beberapa dari mereka masih dalam proses mekar, yang lainnya sudah mekar, bahkan beberapa masih tetap kuncup. Hanya bunga yang mekar sempurnalah yang menebarkan aroma wangi semerbak. Begitu juga, orang-orang berada dalam tahap yang perkembangan yang berbeda --- beberapa masih dalam tahap mekar dan yang lainnya bagaikan bunga yang telah mekar dengan sempurna, menebarkan wangi bunga. Kita harus menunggu dengan sabar bagi mereka untuk mencapai ‘tahap keharuman’. Kita harus hidup bersama bagaikan saudara dengan penuh kasih dan kesatuan.
- Divine Discourse, Oct 9, 2008.
Tuesday, March 24, 2009
Sai Inspires 24th March 2009
Monday, March 23, 2009
Sai Inspires 23rd March 2009
Sai Inspires 22nd March 2009
Sai Inspires 21st March 2009
Sai Inspires 20th March 2009
Ada reaksi, gema, dan pantulan dari segala hal yang ada di dunia ini. Hanya jika engkau mengembangkan sifat kebencian dalam dirimu maka engkau akan melihat kebencian dari orang lain. Apapun yang engkau lakukan kepada orang lain, engkau pasti akan mengalami akibat dari perbuatan tersebut. Apapun yang engkau dengar atau alami adalah merupakan reaksi, gema, dan pantulan dari perbuatan dan perasaanmu sendiri; orang lain tidak bertanggung jawab atas hal itu. Tidak seorang pun yang bertanggung jawab atas kelakuan baik atau burukmu. Tidak juga termasuk semua makhluk ciptaan Tuhan, karena Tuhan adalah tanpa sifat, tidak ternodai, kekal abadi, murni, pemberi penerangan, dan perwujudan kesucian. Selalulah menolong orang lain, jangan pernah menyakiti siapa pun. Ketika engkau menyalahkan atau mempermainkan orang lain, adalah hanya khayalan belaka jika engkau mengira engkau telah menyakiti orang lain. Sebenarnya adalah, engkau menyakiti dirimu sendiri. Jika engkau ingin mendapatkan kebaikan dalam hidupmu, berlakulah baik kepada orang lain terlebih dahulu.
- Divine Discourse, January 1, 2009
Sai Inspires 19th March 2009
Sai Inspires 18th March 2009
Tuesday, March 17, 2009
Sai Inspires 17th March 2009
Masyarakat dapat diarahkan menuju kebaikan hanya oleh mereka yang memiliki keyakinan yang kokoh kepada Tuhan. Ajaran-ajaran suci seharusnya ditanamkan kepada siswa-siswi dan mereka seharusnya didorong untuk melakukan pelayanan kepada masyarakat. Hanya dengan begitulah maka akan ada kedamaian di dunia. Tidaklah cukup jika engkau hanya berdoa “Semoga semua makhluk di dunia menjadi bahagia.” Engkau seharusnya melayani dunia; engkau seharusnya melayani semuanya. Engkau harus mengembangkan semangat pelayanan tanpa pamrih.
Sai Inspires 16th March 2009
Monday, March 16, 2009
Sai Inspires 15th March 2009
Saturday, March 14, 2009
Sai Inspires 14th March 2009
Friday, March 13, 2009
Sai Inspires 13th March 2009
"Dharmo Rakshathi Rakshithah" - Dharma, the spirit, protects those who practices righteousness. Dharma (Righteousness) means certain obligations and duties, and regulations over actions, words and behavior. Elders have certain obligations towards young people as the young have towards the elders. Similarly, neighbors have mutual duties and rights. The mighty should not grab the possessions of the weak; the pledged word has to be honored. Righteousness alone will serve as an effective armor against all foes.
”Dharmo Rakshathi Rakshithah” – Dharma, sang jiwa, melindungi mereka yang melaksanakan kebajikan. Dharma (Kebajikan) berarti kewajiban dan tugas tertentu, dan aturan mengenai tindakan, ucapan dan tingkah laku. Orang-orang yang lebih tua memiliki kewajiban tertentu terhadap mereka yang lebih muda sebagaimana juga sebaliknya dari mereka yang muda ke orang yang lebih tua. Begitu juga, di dalam lingkungan tempat tinggal terdapat kewajiban dan hak yang saling timbal-balik. Mereka yang berkuasa tidak boleh merampas hak milik orang-orang yang lemah, kata-kata yang diucapkan haruslah dihormati. Kebajikan itu sendiri akan berlaku sebagai baju baja pelindung dari semua musuh.
- Divine Discourse, October 5, 1965.
Sai Inspires 12th March 2009
The body is the temple of God, He is resident in the heart. The intelligence is the lamp lit in that altar. Any gust of wind that blows through the windows of the senses affects the flame of the lamp and dulls it light, threatening even to put it out. So, close the windows, do not keep them open for dire attraction from objects. Discrimination is an important instrument of spiritual progress. Keep the intelligence sharp, so that it may cut the mind like a diamond and convert it into a blaze of light, instead of being a dull pebble. That is its legitimate use.
Badan ini adalah kuil Tuhan. Beliau bersemayam di dalam hati. Kecerdasan adalah lampu minyak yang menyala di altar kuil tersebut. Tiupan angin yang berhembus melalui jendela indera mempengaruhi nyala lampu tersebut dan meredupkan cahaya, bahkan bisa terancam menjadi padam. Jadi, tutuplah jendela, jangan biarkan ia terbuka terhadap daya tarik benda-benda duniawi yang menakutkan. Kemampuan membedakan baik dan buruk adalah alat yang sangat penting dalam mencapai kemajuan spiritual. Jagalah supaya kecerdasanmu tetap tajam, sehingga bisa memotong pikiran menjadi bagaikan intan dan mengubahnya menjadi berkilauan cahaya, bukannya malah menjadi batu kerikil yang suram. Itulah kegunaan yang sesungguhnya.
-Divine Discourse, Vol 5, Ch 45, Oct 3, 1965.
Wednesday, March 11, 2009
Sai Inspires 11th March 2009
Sai Inspires 10th March 2009
Tuesday, March 10, 2009
Sai Inspires 9th March 2009
Establish the status of the mother in the home as the upholder of spiritual ideals, and therefore, the Guru of the children. Every mother must share in this effort - the expansion and steady manifestation of God Consciousness, latent in every child.
Buatlah kedudukan seorang ibu di dalam rumah tangga sebagai penegak teladan spiritual, dan oleh karena itu, sebagai Guru dari anak-anak. Setiap ibu harus sama-sama menanggung upaya ini – pengembangan dan pewujudan Kesadaran Tuhan yang terus-menerus, yang terpendam dalam diri setiap anak.
- Divine Discourse, September 30, 1965.
Sai Inspires 8th March 2009
Saturday, March 7, 2009
Sai Inspires 7th March 2009
Friday, March 6, 2009
Sai Inspires 6th March 2009
Kita harus mengembangkan rasa dahaga akan Tuhan. Rasa haus akan benda-benda duniawi tidak akan pernah dapat dihilangkan; mencoba memuaskan rasa itu hanya akan membuatnya lebih parah. Dahaga tidak akan pernah bisa dihilangkan dengan minum air asin – itulah kenyataan di dunia! Keinginan-keinginan manusia tidak ada batasnya. Mereka membuatmu bagaikan mengejar fatamorgana di gurun pasir, mereka membuatmu seperti membangun istana di atas angin. Hal itu hanya akan menyebabkan rasa tidak puas dan putus asa begitu engkau mengalah kepada mereka. Namun sebaliknya kembangkanlah rasa dahaga akan Tuhan. Engkau akan menemukan sumber mata air Ananda (Kebahagiaan) di dalam dirimu. Nama Tuhan membuatmu menjadi kuat dan kokoh, Nama Tuhan itu manis dan membuatmu bertahan.
Thursday, March 5, 2009
Sai Inspires 5th March 2009
Selama engkau masih memiliki jejak keakuan dalam dirimu, engkau tidak akan bisa melihat Tuhan dengan jelas. Keakuan akan termusnahkan jika engkau secara terus-menerus berkata kepada dirimu sendiri, ”Ini adalah Tuhan, bukan aku.” Tuhan adalah Sang Penggerak, aku bukanlah apa-apa namun hanya alatNya. Jagalah agar Nama Tuhan selalu ada di lidahmu. Pusatkanlah pada Keagungan Tuhan saat engkau melihat atau mendengar sesuatu yang cantik atau sangat indah. Pandanglah di dalam diri setiap orang, ada Tuhan disana yang bergerak dalam wujud manusia. Jadilah orang yang sederhana, jangan menyombongkan kekayaan, gengsi, kekuasaan, ilmu pengetahuan atau kasta. Persembahkanlah semua kepemilikan lahiriah, keterampilan pikiran, pencapaian kecerdasanmu, sebagai pelayanan kepada Tuhan dan kepada banyak perwujudan Tuhan.
Wednesday, March 4, 2009
Sai Inspires 4th March 2009
Tuesday, March 3, 2009
Sai Inspires 3rd March 2009
Monday, March 2, 2009
Sai Inspires 2nd March 2009
Sai Inspires 1st March 2009
To realise God, it is not necessary to have wealth, gold or other emblem of affluence or even great scholarship. All that is needed is pure, selfless devotion. Today men with selfish and impure minds attempt to worship God. Without purity of thought, word and action, it is impossible to experience the Divine.
Untuk bisa mencapai Tuhan, tidak perlu memiliki harta, emas atau lambang kemakmuran lainnya atau bahkan gelar kesarjanaan yang hebat. Semua yang kita perlukan adalah pengabdian yang murni, tanpa mementingkan diri sendiri. Saat ini umat manusia dengan sifat mementingkan diri sendiri dan pikiran yang tidak murni berusaha untuk memuja Tuhan. Tanpa kemurnian dalam pikiran, ucapan dan tindakan, tidaklah mungkin untuk mencapai Tuhan.
- Sathya Sai Speaks, Vol. XIX, page 161.