Hunger is the disease for which food is the medicine; thirst is the illness for which drink is the medicine. Food and drink, housing and clothing, must be subsidiary to the needs of the spirit, and the education of our emotions, passions and impulses. You cannot have more salt than the quantity of dal (a side dish), not even the same proportion. So too, efforts to achieve health, comfort, etc. must be just enough for the purpose of sustaining the sadhana (spiritual practice), not more, not less.
Rasa lapar adalah penyakit dimana obatnya adalah makanan; rasa dahaga diobati dengan air minum. Makanan dan minuman, rumah dan pakaian, haruslah hanya sebagai tambahan saja atas kebutuhan jiwa, dan sebagai pendidikan dari perasaan, keinginan dan dorongan hati kita. Engkau tidak memerlukan garam lebih banyak dari dal (suatu makanan tambahan), bahkan tidak akan sama bagiannya. Demikian juga halnya, usaha-usaha untuk mendapatkan kesehatan, kenyamanan, dan sebagainya harus secukupnya untuk menopang sadhana (latihan spiritual), tidak lebih, tidak kurang.
- Divine Discourse, October 2, 1965.
No comments:
Post a Comment