The body is the temple of God, He is resident in the heart. The intelligence is the lamp lit in that altar. Any gust of wind that blows through the windows of the senses affects the flame of the lamp and dulls it light, threatening even to put it out. So, close the windows, do not keep them open for dire attraction from objects. Discrimination is an important instrument of spiritual progress. Keep the intelligence sharp, so that it may cut the mind like a diamond and convert it into a blaze of light, instead of being a dull pebble. That is its legitimate use.
Badan ini adalah kuil Tuhan. Beliau bersemayam di dalam hati. Kecerdasan adalah lampu minyak yang menyala di altar kuil tersebut. Tiupan angin yang berhembus melalui jendela indera mempengaruhi nyala lampu tersebut dan meredupkan cahaya, bahkan bisa terancam menjadi padam. Jadi, tutuplah jendela, jangan biarkan ia terbuka terhadap daya tarik benda-benda duniawi yang menakutkan. Kemampuan membedakan baik dan buruk adalah alat yang sangat penting dalam mencapai kemajuan spiritual. Jagalah supaya kecerdasanmu tetap tajam, sehingga bisa memotong pikiran menjadi bagaikan intan dan mengubahnya menjadi berkilauan cahaya, bukannya malah menjadi batu kerikil yang suram. Itulah kegunaan yang sesungguhnya.
-Divine Discourse, Vol 5, Ch 45, Oct 3, 1965.
No comments:
Post a Comment