When we practice Dharma or righteousness, the Divinity in us will manifest itself spontaneously. One should not limit Dharma to mere words. Man is regarded as the very embodiment of righteousness. But he will not be worthy of this appellation if he does not lead a life of Dharma. Everyone should realize that to attain oneness with Divinity is the goal of human life. Hence it is everyone's duty to develop faith in the Divine. With the growth of faith, if one leads a life devoted to Dharma, Sathya and Neethi (Righteousness, Truth and Justice), he will be achieving the purpose of life.
Apabila kita mempraktekkan Dharma atau kebajikan, maka Divinity (ke-Ilahi-an) yang ada di dalam diri kita akan termanifestasikan secara spontan. Janganlah engkau mempraktekkan Dharma hanya dalam tutur kata saja (‘omong doang’ – Red). Manusia dianggap sebagai perwujudan kebajikan, namun ia belum layak untuk menyandang ‘gelar’ tersebut sebelum ia betul-betul menjalani kehidupan yang sesuai dengan Dharma. Setiap orang harus menyadari bahwa tujuan kehidupan sebagai manusia adalah untuk mencapai kemanunggalan dengan Sang Ilahi. Oleh sebab itu, setiap orang wajib untuk mengembangkan keyakinan kepada-Nya. Berbarengan dengan pengembangan keyakinan, apabila yang bersangkutan juga membhaktikan dirinya sesuai dengan jalan Dharma, Sathya dan Neethi (kebajikan, kebenaran dan keadilan), maka niscaya ia akan berhasil mencapai sasaran/tujuan kehidupannya.
- Divine Discourse, January 19, 1984.
No comments:
Post a Comment