Men should concentrate on their natural spiritual tendencies rather than succumbing to the allurements of worldly objects. For this purpose, association with good people is essential. Eschew totally the company of bad people. Good company does not mean participating in bhajans and religious gatherings. Sathsang truly means cultivating the company of one's Sath (conscience). It means being immersed in the contemplation of God. Carry on your daily duties with your thoughts centered on God. Deem every action as an offering to God. That is the way to perfect one's human nature and sanctify one's life.
Daripada mengalah terhadap daya-pikat obyek-obyek duniawi, adalah lebih penting bagimu untuk lebih berkonsentrasi dalam usaha-usaha spiritual yang tiada lain adalah merupakan kecenderungan alamiahmu. Untuk itu, sangat dibutuhkan pergaulan dengan orang-orang yang saleh. Jauhilah pergaulan dengan mereka yang jahat. Pergaulan yang saleh bukan hanya sekedar diartikan sebagai mengikuti kegiatan bhajan dan persekutuan religius. Sathsang yang sebenarnya adalah memupuk pergaulan dengan Sath (conscience/hati nurani) masing-masing. Dengan perkataan lain, berkontemplasilah kepada-Nya. Jalankanlah tugas-tugasmu sehari-hari dengan pikiranmu yang senantiasa dipusatkan kepada-Nya. Persembahkanlah setiap perbuatanmu kepada-Nya. Inilah cara terbaik untuk menyempurnakan diri serta menyucikan kehidupanmu.
Daripada mengalah terhadap daya-pikat obyek-obyek duniawi, adalah lebih penting bagimu untuk lebih berkonsentrasi dalam usaha-usaha spiritual yang tiada lain adalah merupakan kecenderungan alamiahmu. Untuk itu, sangat dibutuhkan pergaulan dengan orang-orang yang saleh. Jauhilah pergaulan dengan mereka yang jahat. Pergaulan yang saleh bukan hanya sekedar diartikan sebagai mengikuti kegiatan bhajan dan persekutuan religius. Sathsang yang sebenarnya adalah memupuk pergaulan dengan Sath (conscience/hati nurani) masing-masing. Dengan perkataan lain, berkontemplasilah kepada-Nya. Jalankanlah tugas-tugasmu sehari-hari dengan pikiranmu yang senantiasa dipusatkan kepada-Nya. Persembahkanlah setiap perbuatanmu kepada-Nya. Inilah cara terbaik untuk menyempurnakan diri serta menyucikan kehidupanmu.
- Divine Discourse, December 18, 1994.
No comments:
Post a Comment