What is important today is not what particular faith one professes, whether he is a Christian, a Buddhist, a Muslim or a Hindu. The real question is how far he is a true human being. Develop therefore, your human qualities. What constitutes humanness? It is good conduct alone. The Indian epics hail man as Manuja - one who belongs to the lineage of the sage Manu. As such every human being has the latent tendencies of a sage. Unfortunately, instead of these traits, only vicious tendencies are to the fore. Man must recover his spiritual heritage. He must cultivate sublime and Divine feelings.
Yang terpenting saat ini bukanlah jenis keyakinan/agama apa yang dianut oleh seseorang, dengan perkataan lain, ia boleh saja sebagai seorang Kristen, Buddhis, Muslim ataupun Hindu. Justru pertanyaan pokoknya yang lebih penting adalah sudah sejauh manakah yang bersangkutan menjadi manusia sejati? Oleh sebab itu, tumbuh-kembangkanlah kualitas kemanusiaanmu. Terdiri atas komponen apa sajakah perikemanusiaan tersebut? Tak lain adalah perilaku yang bajik. Legenda India menjuluki manusia sebagai Manuja – ia yang terlahir dalam silsilah rishi Manu. Dengan demikian, berarti setiap orang mempunyai talenta sebagaimana yang dimiliki oleh seorang rishi. Namun sayangnya, alih-alih meneruskan sifat bawaan tersebut, sebaliknya justru kencenderungan jahat yang malahan lebih menonjol. Oleh sebab itu, manusia perlu memulihkan warisan spiritualnya. Ia perlu memupuk kembali perasaan/karakternya yang suci-murni nan Ilahi.
- Divine Discourse, December 18, 1994.
No comments:
Post a Comment