Daya or compassion is not mere display of kindness or sympathy to someone in distress. It calls for complete identification with the suffering experienced by another and relieving that suffering as a means of relieving the agony experienced by oneself...When any service or help is rendered to anyone, this is the spirit in which it should be done. You must feel you are helping yourself when you are helping another.
Daya atau welas-asih bukanlah hanya sekedar diartikan sebagai memperlihatkan kebaikan atau simpatik kepada orang-orang yang sedang mengalami kesusahan. Pengertiannya yang benar adalah bahwa kita harus bersikap tenggang-rasa, seolah-olah bahwa kita sendirilah yang sedang merasakan penderitaan orang lain dan berupaya untuk menguranginya... Inilah semangat yang harus dimiliki pada saat kita memberikan pelayanan atau bantuan kepada siapapun juga. Ketika memberi bantuan kepada orang lain, engkau harus merasakan bahwa sebenarnya engkau sedang menolong dirimu sendiri.
- Divine Discourse, May 3, 1986.
No comments:
Post a Comment