To comprehend the unity of body, mind and Atma (spirit) is to realize a fundamental truth. The body is gross. The Atma is subtle. It is the mind that links the two. If the Atma is ignored, man is reduced to the level of the animal. When the body and the Atma are ignored and the mind alone is active, the humanness comes to the fore. When the body and the mind are kept out and the Atma alone is experienced, Divinity is attained. How is this to be achieved? An essential requisite is Thyaga, the spirit of sacrifice.
Agar kebenaran fundamental dapat terealisasikan, maka diperlukan pemahaman yang menyeluruh tentang prinsip kesatuan dari badan jasmani, batin dan atma (jiwa). Badan fisik/jasmani bersifat kotor/kasar, sedangkan Atma bersifat lembut/bersih/halus. Batin (mind) merupakan penghubung antara keduanya. Apabila Sang Atma diabaikan, maka manusia jatuh ke level animal (dengan perkataan lain: tidak ada bedanya dengan hewan – Red). Ketika badan jasmani serta Atma diabaikan, dan hanya mind (batin) saja yang aktif, maka di kala itu, unsur kemanusiaan-pun mengemuka. Sebaliknya, apabila badan jasmani dan batin dinon-aktifkan dan hanya Atma saja yang berperanan, maka di saat itu muncullah Divinity. Bagaimanakah caranya untuk mencapai keadaan tersebut? Persyaratan utamanya adalah Thyaga, semangat pengorbanan.
- Divine Discourse, January 20, 1985.
No comments:
Post a Comment