Ahimsa (Non-violence) does not mean, as is commonly understood, not causing harm to others. It really means that one should not cause harm to anyone in thought, word or deed. This is the most important human quality. Only when this has been developed, will one be qualified to practice and experience Truth. Truth does not mean merely telling the facts as one sees or knows them. Truth is that which does not change with time. It must be spoken with complete purity of mind, speech and body.
Yang dimaksud dengan Ahimsa (tanpa-kekerasan) bukanlah hanya sekedar tidak melukai orang lain (melalui perbuatan fisik). Pengertian Ahimsa yang sebenarnya adalah tidak melukai siapapun juga baik itu melalui pikiran, ucapan maupun perbuatan. Inilah kualitas kemanusiaan yang paling penting. Setelah engkau sanggup mengembangkan Ahimsa, maka barulah engkau layak (qualified) untuk mempraktekkan serta mengalami sendiri Truth (kebenaran). Yang dimaksud dengan Truth (kebenaran) bukanlah hanya diartikan sebagai menceritakan fakta sesuai dengan yang dilihat dan diketahui. Kebenaran atau Kesunyataan adalah sesuatu yang tidak mengalami perubahan seiring dengan berjalannya waktu. Untuk mengutarakan Truth, dibutuhkan batin, ucapan dan badan yang murni.
No comments:
Post a Comment