Friday, July 11, 2008

Sai Inspires 11th July 2008 ( How do we know if our acts are non-violent and holy?)

The first step in spiritual training is to curb the Icchaa shakthi (power of desires), which prompts the senses to pursue objects. If the iccha (wish) is for God, it is good; if, on the other hand, it is for objective pleasure, then it harms the individual... If a dacoit cuts off your hand, it is himsa (injury); if the doctor amputates it, he saves your life and so, it is ahimsa (non-injury). Vishaya vaasana (attachment to sense objects) makes an act low; Bhagavath vaasana (attachment to God) makes it sacrosanct.

Langkah pertama dalam latihan spiritual adalah mengendalikan Icchaa Shakthi (power of desires/dorongan keinginan), yang memancing panca indera kita dalam mengejar obyek-obyek (duniawi). Namun apabila iccha (dorongan) itu ditujukan kepada Tuhan, maka hal itu sungguh sangat baik; sebaliknya bila ditujukan kepada kenikmatan duniawi, maka tentu hal itu hanya akan menghasilkan dampak negatif kepada individu bersangkutan... Jikalau seorang penjahat memotong tanganmu, maka perbuatannya itu dikategorikan sebagai himsa (kekerasan); tetapi jikalau seorang dokter yang mengamputasi tanganmu, maka tindakannya adalah demi untuk menyelamatkan nyawamu dan oleh sebab itu, tindakan sang dokter dikategorikan sebagai ahimsa (tanpa kekerasan). Vishaya vaasana (kemelekatan atas obyek-obyek indriawi) akan membuat tindakanmu menjadi nista; sebaliknya Bhagavath vaasana (kemelekatan kepada Tuhan) akan membuat hasil tindakanmu menjadi suci.

- Divine Discourse, December 6, 1963.

No comments: