Convince yourselves that life cannot continue long without others serving you and you serving others. Master-servant, ruler-ruled, guru-disciple, employer-employee, parents-children, all these are bound by mutual service. Every one is a servitor. The farmer and labourer whom you serve produce by their toil your food and clothing as their service to you. Remember that the body, with its senses-mind-brain complex has been awarded to you to be used for helping the helpless.Service is the highest of path of devotion which wins the Grace of God. It promotes mental purity, diminishes egoism, andthrough sympathetic understanding, enables one to experience the unity of mankind.
Yakinkanlah dirimu bahwa kehidupan ini tidak bisa berjalan tanpa adanya (proses) saling melayani antara dirimu dengan orang laiin. Hubungan tuan-pelayan, yang memerintah dan yang diperintah, guru-murid, pemilik (perusahaan) dan karyawan, orang-tua dan anak; semuanya ini terikat dalam suatu hubungan mutual service. Setiap orang adalah pelayan. Kaum petani dan buruh (yang engkau layani) juga menghasilkan makanan dan pakaian melalui kerja-kerasnya sebagai bentuk pelayanannya kepadamu. Ingatlah bahwa badan jasmani (bersama-sama dengan panca-indera, mind dan otak) telah diberikan kepadamu agar dapat digunakan untuk memberikan bantuan bagi mereka yang tak berdaya. Service (pelayanan) merupakan jalur bhakti yang paling mulia dan disenangi oleh-Nya. Pelayanan akan membekalimu kemurnian mental, menghilangkan egoisme serta melalui tenggang-rasa, pelayanan akan memberimu pengalaman tentang unsur persatuan dari seluruh umat manusia.
- Divine Discourse, November 21st, 1986.
No comments:
Post a Comment