Cobalah semaksimal untuk mengurangi kemelekatanmu terhadap dunia ini. Be happy dan berusahalah untuk membuat orang lain juga happy. Janganlah melukai siapapun juga. Anggaplah semua kesulitan-kesulitan yang engkau hadapi itu sebagai awan yang berlalu. Oleh karena engkau telah memiliki hubungan keluarga, maka sudah barang tentu engkau akan berhadapan dengan berbagai macam persoalan (kekhawatiran). Engkau tidak perlu terganggu oleh hal-hal itu. Ketika engkau melihat ke angkasa, maka di sana terlihat banyak kumpulan awan. Demikianlah, di dalam ruang hatimu juga terdapat awan-awan kemelekatan. Mereka datang dan pergi. Engkau tidak usah mengkhawatirkannya. Apa sih bentuk dari worry (kekhawatiran) itu? Ia merupakan ketakutan yang diciptakan oleh batin atau imajinasimu sendiri. Setiap orang pasti akan berhadapan dengan berbagai macam kesulitan. Hendaknya semuanya itu dihadapi dengan keberanian... Mulai sejak hari Guru Purnima ini, sucikanlah hatimu. Sebagaimana halnya engkau mengibas-ngibas tanganmu untuk mengusir nyamuk, maka janganlah engkau membiarkan dirimu merasa terlalu tertekan oleh kesulitan-kesulitan yang menghampirimu. Janganlah engkau menjadi berputus-asa bila mengalami hambatan dan sebaliknya jangan pula menjadi lupa daratan di kala sedang senang. Tumbuh-kembangkanlah keseimbangan batin dan berjuanglah untuk mencapai Divinity.
- Divine Discourse, July 24, 2002.
No comments:
Post a Comment