Friday, July 18, 2008

Sai Inspires 18th July 2008 ( How can we find peace and grow in the spiritual path living in this world of pain and pleasure?)

Try to reduce your attachment to the world to the extent possible. Be happy and make others happy. Do not hurt anybody. Consider difficulties as passing clouds. You have developed family relationships and there are bound to be some worries. But do not be perturbed by them. When you look at the vast sky, you find many clouds. Likewise, in the sky of your heart there are clouds of attachment. They just come and go. Do not worry about them. What is the shape of worry? It is a mentally created fear. It is the result of your imagination. Every man is bound to encounter difficulties and losses. We should face them with courage... From this day of Guru Purnima, make your hearts sacred. Just as you wave away the mosquitoes that bite you, brush aside any difficulties that assail you. Do not be depressed by sorrow nor be elated by happiness. Develop equanimity and strive to attain Divinity.

Cobalah semaksimal untuk mengurangi kemelekatanmu terhadap dunia ini. Be happy dan berusahalah untuk membuat orang lain juga happy. Janganlah melukai siapapun juga. Anggaplah semua kesulitan-kesulitan yang engkau hadapi itu sebagai awan yang berlalu. Oleh karena engkau telah memiliki hubungan keluarga, maka sudah barang tentu engkau akan berhadapan dengan berbagai macam persoalan (kekhawatiran). Engkau tidak perlu terganggu oleh hal-hal itu. Ketika engkau melihat ke angkasa, maka di sana terlihat banyak kumpulan awan. Demikianlah, di dalam ruang hatimu juga terdapat awan-awan kemelekatan. Mereka datang dan pergi. Engkau tidak usah mengkhawatirkannya. Apa sih bentuk dari worry (kekhawatiran) itu? Ia merupakan ketakutan yang diciptakan oleh batin atau imajinasimu sendiri. Setiap orang pasti akan berhadapan dengan berbagai macam kesulitan. Hendaknya semuanya itu dihadapi dengan keberanian... Mulai sejak hari Guru Purnima ini, sucikanlah hatimu. Sebagaimana halnya engkau mengibas-ngibas tanganmu untuk mengusir nyamuk, maka janganlah engkau membiarkan dirimu merasa terlalu tertekan oleh kesulitan-kesulitan yang menghampirimu. Janganlah engkau menjadi berputus-asa bila mengalami hambatan dan sebaliknya jangan pula menjadi lupa daratan di kala sedang senang. Tumbuh-kembangkanlah keseimbangan batin dan berjuanglah untuk mencapai Divinity.

- Divine Discourse, July 24, 2002.

No comments: