Monday, July 14, 2008

Sai Inspires 14th July 2008 ( What can bestow on us lasting joy?)

When people do not place faith in the Self but pursue the senses only, the danger signal is up...The world is building itself up on the sandy foundation of the sensory world...Like the monkey which could not pull its hand from out of the narrow-necked pot, because it first held in its grasp a handful of doughnuts which the pot contained, people too are suffering today, since they are unwilling to release their hold on the handful of pleasurable things they have grasped from the world. They are led into the wrong belief that the accumulation of material possessions will endow them with joy and calm. But Divine Love (Prema) alone can give that everlasting joy. Prema alone will remove anger, envy and hatred... You must realise the Omnipresence of God, and the Oneness of Humanity. You must learn tolerance and patience, charity and service.

Apabila manusia tidak memiliki keyakinan terhadap diri sejatinya (Atma) dan jikalau ia malahan mengejar hal-hal yang bersifat indriawi (duniawi), maka itu merupakan pertanda mara-bahaya... Bila hal demikian terjadi, maka itu berarti dunia sedang dibangun di atas landasan indriawi yang serba tidak kokoh... Seperti halnya seekor monyet yang tidak bisa menarik tangannya keluar dari sebuah botol sebagai akibat keserakahannya sendiri (yang mengenggam kacang-kacangan yang ada di dalam botol itu). Analogi seperti ini persis seperti kondisi yang dialami oleh manusia dewasa sekarang ini, yang mana mereka enggan melepaskan genggamannya atas benda-benda duniawi yang mereka miliki. Manusia beranggapan bahwa kebahagiaan dan ketenangan batin bakal diperoleh melalui akumulasi harta duniawi. Padahal pandangan seperti itu salah sama sekali, sebab hanya Prema sajalah yang bisa memberikan kebahagiaan itu. Kemarahan, keiri-hatian dan kebencian hanya bisa disingkirkan melalui prema... Engkau harus menyadari tentang sifat ke-Omnipresense-nya Tuhan serta Unity dari seluruh umat manusia. Engkau harus belajar untuk mengembangkan sikap toleransi dan kesabaran, kedermawanan dan pelayanan.

- Divine Discourse, February 28, 1964.

No comments: